Skip to main content

Hama Tikus Merajalela Susah Dikendalikan

Hama tikus sudah sangat meresahkan para petani di beberapa daerah, berbagai cara dilakukan namun tetap saja koloni tikus masih mengancam para petani. Masyarakat sampai bingung harus bagaimana lagi untuk mengatasi hama tikus ini. 

Hama tikus datang untuk merusak tanaman para petani, tidak untuk mencari makan. Kenapa bisa dikatakan merusak, karena ketika tanaman para petani mulai ditanam serangan tikus langsung menyerang tanaman dengan cara memotong pangkal batang padi / jagung dan ketika tanaman mulai berbuah tikus tetap masih memotong pangkal batang dan meninggalkannya tanpa memakan hasil buah padi ataupun jagung. 

Serangan ini sudah membuat petani resah, rasa pasrah kepada sang pemberi rezeki yang mereka sampaikan ketika mereka datang ke kios saya ketika membeli obat obatan pertanian. Habis berapa obat yang sudah di aplikasikan ke lahan pertanian mereka guna mengendalikan hama tikus, tetapi masih tetap belum mampu mencegah hama tikus yang masih merajalela.

Mungkin di awal ketika sebelum terkenal, tikus masih bisa dikendalikan cukup dengan memberi umpan dicampur racun misal racumin, temix dan lain sebagainya, keesokan harinya petani bisa menemukan bangkai tikus sekitar 20 ekor tikus hanya dalam waktu satu malam. Akan tetapi cara memberi umpan racun ini lama kelamaan tidak begitu ampuh membunuh tikus, ada yang umpan bercampur racun itu masih utuh tidak disentuh sama sekali oleh tikus, ada juga yang di acak acak tanpa memakannya. 

Luar biasa tikus jaman sekarang ini sudah pintar – pintar rupanya kayak seperti tikus yang ada di kantor kantor, letupan candaan seorang petani kepada kami. Pada akhirnya petani mencari solusi lain yaitu dengan cara memasang pagar plastik di sekeliling lahan pertanian, tidak tanggung tangung mereka memasang mengelilingi lahan pertanian mereka, jika lahan pertanian luas ya membutuhkan biaya yang cukup banyak bagi mereka. Akan tetapi ini merupakan rezeki juga bagi kami selaku kios yang menyediakan pagar sawah.hehe

Tetapi sayang ketika banyak yang membutuhkan pagar tikus sawah mengalami kelangkaan yang sulit dicari sampai kosong pabrik. Bagaimana lagi memang keadaan alam saat ini sedang menjadikan aktor hewan tikus menjadi terkenal merajai lahan pertanian pastinya banyak yang membutuhkan di berbagai daerah sampai stok barang habis. 

Dengan cara memberi pagar keliling pada lahan pertanian tidak membuat pasukan koloni tikus ini berhenti merusak. Hama tikus masih bisa masuk ke lahan pertanian dengan cara merusak pagar tikus tersebut dengan melubanginya. Wah sangat luar bisa ini tikus jaman now berbeda dengan tikus jaman dulu. 

Sedikit pasrah dan jengkel pastinya tapi namanya juga manusia ada yang menerima keadaan alam saat ini dan ada juga yang masih terus mencoba berjuang melawan para koloni tikus, cara selanjutnya yaitu dengan mengompori di setiap lubang tikus. Cara yang ini sedikit susah karena para petani dianjurkan berjalan mencari lubang yang sekiranya disitu dihuni tikus. Kompor tikus ini sudah banyak dijual dipasaran dengan bermodalkan belerang, obor, tabung gas LPG 3 kg, petani berjalan menyusuri lahan pertanian sekiranya terdapat lubang langsung diberi obor sebelum diobor pada lubang tikus ada juga yang memberi belerang terlebih dahulu. Sekiranya cukup cari lubang lainnya dan dipastikan apabila di dalam lubang yang sudah di obor ada tikus dan jalan lubang buntu didalamnya pasti mati klepek klepek, ungkap salah seorang petani.
Hama Tikus Merajalela
Penggunaan kompor tikus oleh petani
Bagaimana hasilnya menggunakan cara dikompori, capek dan melelahkan dan belum tentu di dalam lubang terdapat tikus. Kalau kita kerjakan sendiri sangat tidak memungkinkan, ketika kita memberi kompor pada lubang tikus di lahan kita sendiri akan tetapi lubang yang ada di lahan pertanian tetangga kita tidak di beri pencegahan akan serangan tikus maka hasilnya sia sia karena tikus bisa kembali lagi. Ini diperlukan kerja sama dan kekompakan sesama petani.

Sempat juga digerakkan oleh pemerintah Desa disebut dengan istilah gropyokan / grebekan tikus dengan diadakan gotong royong bahkan di lombakan dengan hadiah uang tunai. Sangat efektif dengan cara gropyokan para petani bisa menangkap ratusan tikus dalam 8 jam, warga berlomba lomba menangkap mengejar tikus tikus yang keluar dari lubangnya, seru pokoknya.  Namun perkembang biakan tikus juga cukup cepat, bayangkan kalau satu tikus yang pernah saya lihat bisa beranak sepuluh ekor bagaimana kalau 100 ekor tikus. Ya tinggal di kalikan saja menghasilkan jumlah yang sangat banyak.

Luar biasa susah mengendalikan hama tikus jaman now, tidak ada kata lain selain pasrah kepada yang memberi rezeki. Yang penting kita sudah berusaha dan berdoa mau bagaimana pun kalau sudah ditakdirkan rezeki kita sekian, panen kita nanti sekian tidak bisa di tolak tidak bisa di hindari. (Curhatan salah seorang petani yang tulus masih percaya dengan takdir Allah SWT karena tanaman yang dirusak tikus). 

Kalau kita lihat waktu pelajaran Sekolah Dasar terkait rantai makanan, saya pikir kita masih begitu ingat bahwa tikus adalah makanan ular namun ular sekarang sudah laku dijual jadi ularnya sebagian besar di kandang para peternak ular. Kemudia burung elang juga memangsa tikus tapi burung elang sekarang ada di kandang dan mungkin sekarang menjadi buruan untuk ajang tembak para pemburu liar yang tidak berfikir karena apapun yang bergerak di tembak. 

Terus siapa sebenarnya yang menjadi aktor utama permasalahan tikus ini bisa merajalela ya kembali lagi aktor utamanya adalah manusia atau diri kita sendiri. Coba kalau ekosistem alam masih terjaga seperti dulu kala. Mungkin tikus masih terkendali dengan berjalannya rantai makanan. Ya semoga rejeki para petani melimpah dan banyak hikmah dibalik hama tikus yang menyerang di berbagai daerah.



Newest Post
Oldest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar